Senin, 10 Maret 2008

Kopi dan Perjuangan yang Sia-sia

Menikmati seni. Lagu-lagu balada Paul Young. Cerpen-cerpen Franz Kafka. Ah, paling sedap ditemani secangkir kopi. Betapa kesenian membuat warna-warni kehidupan. Namun, ada rasa bersalah ketika menikmati kisah penderitaan manusia. Seperti ketika tertawa nonton akting Charlie Chaplin tentang si lapar yang terpaksa menggigiti sepatunya sendiri karena butir-butir salju terlalu perih menusuk lambung.

Demikianlah, ada rasa pilu tatkala menyimak senandung Paul Young tentang kisah pemuda yang menyusuri Rio Grande menuju gemerlap Amerika. Atau, membaca cerita Kafka tentang si orang desa yang menempuh perjalanan dan penantian untuk bertemu sang HUKUM.

Seorang pemuda -demikian Paul Young mengawali nyanyiannya- sejak kecil mendengar kisah tentang sebuah negeri yang jalan-jalannya berlapis emas. Dan negeri itu hanyalah di seberang garis perbatasan. Maka, suatu hari, dengan berbekal harta dari kampungnya, berangkatlah ia ke negeri impian. Namun, nasib mengantarnya ke sisi muram kota. "You can lose more than you ever hope to find." Terlambat untuk berpikir pulang, karena "you pay the price to come this far".

Dalam dongeng Kafka, si orang desa akhirnya sampai di gerbang pertama dari berlapis-lapis gerbang menuju HUKUM. Tiap gerbang dijaga orang kuat. Makin ke dalam, makin tinggi besar pula sang penjaga. Si orang desa tidak pernah bisa melewati penjaga gerbang pertama. Walau menanti bertahun-tahun, hingga ia tidak tahu mana yang berubah: apakah sekelilingnya menjadi gelap ataukah matanya yang mengelabui pandangannya. Harta yang dibawanya dari desa tak cukup meluluhkan hati penjaga. Hanya jawaban: "Saya hanya menerima saja agar Anda tidak merasa belum berusaha sekeras-kerasnya". Ia ingin pulang tetapi pancaran dari dalam pintu hukum itu amat terang bagi kegelapan di sekelilingnya. Dalam damba, si orang desa menemui ajalnya.

Betapa perjuangan yang sia-sia.

Terima kasih, istriku, untuk kopi pagi yang hangat dan tidak terlalu manis.

1 komentar:

MrDes mengatakan...

Salam buat Paul Young nya ya Om....
Awas lewat depan rumah saya...
saya lempar ama jambu super king