Kamis, 18 Desember 2008

Satu Bilik bersama Para Penipu

Dari deretan nama caleg, saya cuma kenal beberapa saja. Dan perjumpaan yang beberapa itu sayang sekali kurang berkesan.
  • Perjumpaan pertama, sang caleg berpendapat: "... untuk apa kita sendiri yang patuh peraturan kalau yang lain melanggarnya ...".
  • Perjumpaan kedua: "... hari gini jangan bawa-bawa idealisme ...".
  • Perjumpaan ketiga: (kebetulan curi dengar saat sang caleg diskusi dengan pegawai pemko): "... bang ada proyek nggak...".
Pagi ini saya dengar dialog RRI tentang biaya reses anggota DPRD sebesar Rp 25 juta per orang untuk satu minggu.

Seperti pemilu-pemilu sebelumnya, tahun 2009 saya akan selama beberapa menit berada dalam satu bilik dengan selembar kertas daftar nama dan foto. Bagaimana mungkin jari ini akan membuat pilihan jika saya merasa sedang berhadapan dengan para penipu.

2 komentar:

EMAIL WITH ZIMBRA mengatakan...

sama dengan judi donk Pakde , kalau nanti saya milih asal-asalan, apa lagi kelak yang saya pilih itu teribat dan jadi tersangak di KPK :-) ,

eshabe mengatakan...

Beberapa menit ya P' De?

Karena kasus di atas, bgmana klo beberapa detik saja? :)